
Pelitadigital Sport – Persib Bandung bersiap menghadapi tantangan besar di ajang AFC Champions League 2 2025-2026 sebagai satu-satunya wakil Indonesia. Tidak hanya berbenah dari sisi komposisi tim, manajemen Maung Bandung juga menaruh perhatian serius pada kelayakan stadion yang akan digunakan sebagai kandang di kompetisi Asia tersebut.
Baca juga: Hasil Drawing AFC Champions League Two 2025-2026, Persib Bandung Masuk Grup Tangguh
Homebase Dipindah Sementara ke Stadion Jalak Harupat
Awalnya, Persib berencana menjadikan Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) sebagai markas utama. Namun, regulasi AFC membuat stadion kebanggaan warga Bandung itu belum memenuhi standar. Karena alasan itulah, manajemen akhirnya memilih Stadion Si Jalak Harupat sebagai homebase sementara.
Pemilihan Jalak Harupat bukan tanpa alasan. Stadion ini pernah dipakai sebagai venue Piala Dunia U-17 tahun 2023, sehingga infrastruktur dan kualitasnya dinilai sudah lebih teruji.
Meski demikian, PT Persib Bandung Bermartabat (PBB) tetap mempercepat proses renovasi GBLA agar bisa segera digunakan kembali. Renovasi tidak hanya untuk memenuhi syarat kompetisi AFC, tetapi juga demi memberikan citra positif bagi klub tamu yang bertandang ke Bandung.
“Progres renovasi GBLA terus berjalan. Kami ingin stadion ini benar-benar siap, bukan hanya untuk Persib, tapi juga untuk menunjukkan bahwa Bandung layak jadi tuan rumah ajang internasional,” ungkap Adhitia dari manajemen PT PBB.
Grup G: Lawan Familiar, Perjalanan Lebih Ringan
Hasil undian menempatkan Persib di Grup G bersama klub-klub kuat Asia Tenggara, yakni Bangkok United (Thailand), Selangor FC (Malaysia), dan Lion City Sailors FC (Singapura). Dari sisi geografis, hasil drawing ini cukup menguntungkan.
Skuad Maung Bandung tidak perlu menempuh perjalanan jauh, sehingga kondisi fisik pemain dapat lebih terjaga. Selain itu, lawan-lawan yang dihadapi juga relatif familiar dengan gaya bermain di Asia Tenggara, memberi peluang bagi Persib untuk tampil lebih percaya diri.
Dukungan Bobotoh Jadi Kekuatan Tambahan
Hal lain yang membuat manajemen optimistis adalah faktor dukungan suporter. Besarnya komunitas Bobotoh di Thailand, Malaysia, dan Singapura diyakini mampu memberikan energi tambahan saat laga tandang.
“Bobotoh di luar negeri jumlahnya tidak sedikit. Kami berharap saat Persib bertanding, stadion penuh dengan dukungan Bobotoh,” tambah Adhitia.
Sementara itu, saat Persib menjamu lawan di Bandung, kehadiran Bobotoh di stadion menjadi salah satu fokus utama manajemen. Tidak hanya sekadar memenuhi tribun, tetapi juga menciptakan atmosfer yang bisa mengintimidasi lawan.
Simbol Kebangkitan Persib di Kancah Asia
Keikutsertaan Persib di AFC Champions League 2 bukan sekadar partisipasi, tetapi juga upaya menunjukkan bahwa klub asal Bandung ini serius bersaing di level internasional. Melalui pembenahan infrastruktur stadion, peningkatan kualitas tim, serta dukungan Bobotoh yang masif, Persib ingin membuktikan diri sebagai klub besar yang patut diperhitungkan di Asia.
Dengan segala persiapan yang dilakukan, langkah Persib Bandung di kompetisi Asia ini akan menjadi sorotan, tidak hanya bagi pendukung setia, tetapi juga publik sepak bola nasional.