Pelitadigital Sport – Arema FC harus menelan pil pahit dalam laga pekan keenam BRI Liga 1 2025/2026. Bermain di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, tim berjuluk Singo Edan tumbang 1-2 dari Persib Bandung, meski lawan sempat bermain dengan 10 orang. Kekalahan ini menimbulkan kekecewaan mendalam, salah satunya dari bek andalan Arema, Odivan Koerich.

Baca juga: Saddil Ramdani, Pahlawan Baru Persib Bandung yang Jadi Penyelamat di Liga Champions Asia 2

Arema Unggul Lebih Dulu, Momentum Hilang di Babak Kedua

Arema sempat membuka asa lewat gol Matheus Blade di babak pertama. Namun, keunggulan itu tak bertahan lama. Persib bangkit dan membalikkan keadaan melalui gol Uillian Barros dan sundulan Federico Barba di masa injury time.

Menurut Odivan Koerich, permainan Arema sebenarnya berjalan sesuai rencana di awal laga. Namun, situasi berubah drastis setelah Persib berhasil menyamakan kedudukan.

“Kami bermain luar biasa di babak pertama. Tapi, setelah Persib mencetak gol, situasinya jadi sulit. Kami kehilangan fokus setelah itu,” ujar bek asal Brasil tersebut.

Bermain Unggul Jumlah Pemain, Justru Kebobolan

Momen krusial terjadi saat Frans Putros dari Persib diusir wasit akibat kartu merah. Alih-alih memanfaatkan keunggulan jumlah pemain, Arema justru kehilangan kendali permainan.

Pelatih Marcos Santos mencoba strategi agresif dengan memasukkan Dedik Setiawan untuk menambah daya serang. Sayangnya, langkah itu membuka celah di lini belakang. Kesempatan tersebut dimanfaatkan Persib untuk mencetak gol penentu kemenangan lewat skema bola mati.

Dua Gol Persib Berasal dari Bola Mati

Koerich menilai kekalahan Arema lebih disebabkan oleh kelengahan tim sendiri. Dua gol Persib tercipta dari situasi bola mati yang seharusnya bisa diantisipasi dengan baik.

“Kami sudah berlatih untuk mengantisipasi bola mati, tapi justru kebobolan dari proses itu. Tentu ini mengecewakan,” ungkap Koerich.

Gol pertama tercipta dari umpan silang Paulinho Moccelin yang gagal dihalau dengan sempurna, sedangkan gol kedua lahir dari sepak pojok yang dieksekusi tepat ke arah Barba.

Evaluasi Ketat dari Pelatih Arema

Pelatih Marcos Santos tidak tinggal diam. Ia menegaskan kekalahan tersebut akan menjadi bahan evaluasi besar. Para pemain dijadwalkan menjalani latihan ekstra, bahkan dua kali sehari, untuk memperbaiki konsentrasi serta organisasi pertahanan.

“Pemain harus bekerja lebih keras lagi. Kami tidak ingin mengecewakan Aremania lagi,” tegas Santos.

Tantangan Berat Arema ke Depan

Kekalahan dari Persib ini menjadi tamparan keras bagi Arema FC, terlebih setelah sempat menunjukkan performa positif di beberapa laga sebelumnya. Fokus dan mentalitas tim dinilai perlu segera dibenahi agar tidak kembali kehilangan poin di pertandingan mendatang.

Dengan persaingan ketat di papan klasemen, Arema harus bangkit jika ingin menjaga peluang masuk ke zona atas. Dukungan Aremania tentu diharapkan bisa menjadi motivasi tambahan bagi Koerich dan rekan-rekan setimnya.

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *