
Pelitadigital Sport – Nama Saddil Ramdani kembali mencuat setelah menjadi pahlawan kemenangan Persib Bandung saat menghadapi Lion City Sailors di laga perdana Grup G AFC Champions League 2 (ACL 2) musim 2025/2026. Bermain di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Kamis (18/9/2025), gelandang serang asal Sulawesi Tenggara ini mencetak gol penting di menit ke-47 yang memastikan Maung Bandung terhindar dari hasil imbang.
Gol tersebut tak hanya menghadirkan tiga poin berharga, tetapi juga menandai kebangkitan Saddil bersama Persib setelah kembali berkarier di tanah air.
Baca juga: Emil Audero Moncer di Serie A, Kiper Timnas Indonesia Masuk Team of the Week
Saddil Ramdani Dari Raha ke GBLA
Lahir di Raha, Sulawesi Tenggara, 2 Januari 1999, Saddil tumbuh dengan kecintaan pada sepak bola meski tanpa fasilitas akademi olahraga formal. Putra pasangan Wa Ode Dai dan La Pantasi ini mengasah bakatnya secara otodidak sebelum merantau ke Kendari demi menekuni hobi yang kemudian menjadi profesinya.
Perjalanannya semakin terarah ketika bergabung dengan Aji Santoso International Football Academy (ASIFA) Malang pada 2012. Di sanalah kemampuan Saddil berkembang pesat hingga mengantarkannya ke skuad Timnas Indonesia U-19. Puncaknya, ia mencetak hattrick di ajang AFF U-19 2016, sebuah prestasi yang langsung melambungkan namanya di kancah sepak bola nasional.
Jejak Karier Profesional Saddil Ramdani
Sebelum berseragam Persib, Saddil dikenal sebagai salah satu pemain Indonesia yang sukses berkarier di Malaysia. Berikut perjalanan klub yang pernah dibelanya:
- Persela Lamongan (2016-2018) – awal debut profesional di Liga 1 Indonesia.
- Pahang FA (2018-2019) – salah satu klub besar Malaysia yang membawanya ke level lebih tinggi.
- Bhayangkara FC (2020-2021) – kembali ke tanah air, namun kompetisi terhenti akibat pandemi COVID-19.
- Sabah FC (2021-2025) – periode paling stabil, tampil 88 kali dengan torehan 22 gol.
- Persib Bandung (2025-sekarang) – kembali ke Indonesia dengan status bintang baru Maung Bandung.
Pengalaman internasionalnya membuat Saddil jadi salah satu pemain lokal dengan jam terbang tinggi.
Kontribusi di Timnas Indonesia
Meski namanya kini belum lagi menghiasi daftar pemain Timnas, Saddil pernah menjadi andalan skuad Garuda di berbagai kelompok umur. Ia tercatat memperkuat Timnas U-16, U-19, hingga senior.
Momen emosional terjadi saat ia membantu Almere City promosi ke Eredivisie dengan mengibarkan bendera merah putih—tindakan yang menunjukkan rasa cinta tanah airnya meski berkarier di luar negeri.
Kini, performanya di Persib bisa kembali membuka peluang dipanggil Timnas, terutama dengan pengalaman internasional yang dimilikinya.
Pahlawan Baru Maung Bandung
Gol Saddil ke gawang Lion City Sailors seolah menjadi penegasan bahwa Persib tak salah mendatangkannya. Dengan kecepatan, visi bermain, dan naluri mencetak gol, ia bisa menjadi motor serangan baru yang melengkapi lini depan Maung Bandung.
Tak hanya itu, keberadaannya memberi opsi lebih banyak bagi pelatih Bojan Hodak dalam meracik strategi, baik di kompetisi domestik maupun Asia.
Kisah Saddil Ramdani adalah perjalanan panjang dari anak kampung di Raha hingga menjadi pahlawan bagi salah satu klub terbesar di Indonesia. Dengan usia yang masih 26 tahun, ia masih memiliki banyak kesempatan untuk mengukir prestasi, baik bersama Persib Bandung maupun Timnas Indonesia jika kembali dipanggil.
Kehadirannya membuktikan bahwa kerja keras, pengalaman internasional, dan dedikasi bisa mengantarkan seorang pemain menjadi bintang, bahkan di tengah persaingan ketat sepak bola modern.