
Pelitadigital Sport – Federasi Sepakbola Dunia (FIFA) akhirnya memberi restu kepada Erick Thohir untuk tetap menjalankan dua peran strategis sekaligus, yakni sebagai Ketua Umum PSSI dan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Republik Indonesia.
Kepastian ini diumumkan setelah Erick menerima surat resmi dari FIFA pada Senin (22/9/2025) pagi waktu Indonesia. Dengan begitu, status rangkap jabatan yang sempat menuai perdebatan kini dianggap sah dan tidak menyalahi aturan statuta FIFA.
Erick Thohir Dinyatakan “Clean and Clear”
Dalam keterangan persnya, Erick menegaskan bahwa FIFA telah menilai rekam jejaknya di dunia sepakbola tidak menimbulkan benturan kepentingan.
“Saya clean and clear. FIFA menyatakan tidak ada konflik kepentingan dengan jabatan yang saya emban. Tentu sebagai Menpora, saya akan menjaga keseimbangan itu,” jelas Erick, Selasa (23/9/2025).
Dengan surat tersebut, Erick tetap memegang mandat sebagai Ketua Umum PSSI hingga masa jabatannya berakhir pada 2027 mendatang.
Janji Tidak Memanjakan Sepakbola
Meski memimpin federasi sepakbola, Erick menegaskan bahwa sepakbola tidak akan menjadi “anak emas” di bawah kepemimpinannya sebagai Menpora. Ia berkomitmen untuk memberi perhatian yang seimbang kepada cabang olahraga lain, terutama cabor-cabor unggulan yang berpotensi menyumbang prestasi internasional.
“Tidak mungkin saya sebagai Menpora hanya mengistimewakan sepakbola. Anak emas saya justru cabang olahraga unggulan, 13 atau 14 cabor prioritas itu. Olahraga lain juga akan kita tata ulang,” tegas mantan Presiden Inter Milan tersebut.
Pernyataan ini menjadi sinyal kuat bahwa pemerintah ingin membangun ekosistem olahraga nasional secara menyeluruh, tidak hanya fokus pada sepakbola semata.
Fokus Terdekat Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026
Selain urusan administrasi, Erick juga menegaskan fokus utamanya saat ini adalah mendukung Timnas Indonesia yang akan tampil di babak keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Sesuai jadwal, skuad Garuda akan menghadapi tuan rumah Arab Saudi pada 9 Oktober 2025 dan Irak pada 12 Oktober 2025. Dua pertandingan krusial ini akan menjadi ujian berat sekaligus kesempatan emas bagi Indonesia untuk menjaga asa tampil di putaran final Piala Dunia 2026.
Untuk bisa lolos, Indonesia wajib tampil konsisten dan finis sebagai juara grup. Tantangan berat menanti, namun dukungan penuh dari PSSI, pemerintah, dan publik Tanah Air diyakini mampu menjadi energi tambahan bagi skuad Garuda.
Baca juga: Bojan Hodak Alihkan Fokus Persib Bandung Hadapi Arema Malang FC di Super League 2025
Restu FIFA kepada Erick Thohir untuk rangkap jabatan menjadi sinyal positif bagi tata kelola sepakbola nasional. Erick berkomitmen menjaga keseimbangan peran, tidak hanya mengedepankan sepakbola, tetapi juga mendorong cabang olahraga lain agar bisa berprestasi.
Kini, perhatian publik tertuju pada langkah Erick bersama Timnas Indonesia dalam perjuangan menuju Piala Dunia 2026. Akankah sejarah baru tercipta untuk sepakbola Indonesia?