sport.pelitadigital.com – Martin Odegaard, yang kini menjadi salah satu pemain kunci Arsenal, pernah mengalami masa sulit selama membela Real Madrid. Mantan manajer Real Madrid, Rafael Benitez, memberikan penjelasan mengapa Odegaard gagal menunjukkan potensi maksimalnya saat berada di Santiago Bernabéu.

Odegaard direkrut oleh Real Madrid pada tahun 2015 dari klub Norwegia, Stromsgodset, dengan biaya sekitar €4 juta. Saat itu, ia baru berusia 16 tahun dan dianggap sebagai salah satu talenta muda paling menjanjikan di Eropa. Namun, meskipun memiliki bakat luar biasa, Odegaard kesulitan untuk menembus tim utama Madrid yang penuh dengan bintang kelas dunia.

Benitez, yang melatih Real Madrid selama tujuh bulan pada 2015-2016, mengungkapkan bahwa usia muda Odegaard dan persaingan ketat di skuad Los Blancos menjadi faktor utama kegagalannya bersinar di La Liga.

“Menurut saya, saat itu dia sudah sangat dewasa. Saya suka sikapnya. Namun, di Real Madrid, dia terlalu muda untuk bersaing dengan nama-nama besar. Saya tidak terkejut, tetapi sangat senang melihat bagaimana ia berkembang saat ini,” ungkap Benitez.

Perjalanan Odegaard Setelah Tinggalkan Madrid

Setelah hanya mencatatkan 11 penampilan bersama tim senior Real Madrid, Odegaard dipinjamkan ke beberapa klub Eropa seperti Heerenveen, Vitesse, dan Real Sociedad. Masa pinjaman ini menjadi momen penting dalam perkembangan kariernya, terutama saat bermain untuk Real Sociedad di mana ia tampil mengesankan.

Pada tahun 2021, Arsenal memutuskan untuk merekrut Odegaard secara permanen. Pemain asal Norwegia ini langsung menunjukkan performa cemerlang, yang membawanya diangkat menjadi kapten The Gunners pada tahun 2022. Hingga kini, Odegaard telah bermain sebanyak 162 kali untuk Arsenal, mencetak banyak gol penting, dan menjadi pengatur permainan andalan.

Pembelajaran dari Kasus Martin Odegaard

Kisah Martin Odegaard menunjukkan bahwa terkadang, pemain muda membutuhkan lingkungan yang tepat untuk berkembang. Di Real Madrid, ia harus bersaing dengan gelandang-gelandang top seperti Toni Kroos dan Luka Modric, yang membuatnya sulit mendapatkan waktu bermain reguler.

Namun, pengalaman ini justru menjadi pelajaran berharga bagi Odegaard. Latihan bersama pemain-pemain kelas dunia telah membentuknya menjadi sosok yang matang dan tangguh.

Arda Güler: Mengulang Pola Odegaard?

Real Madrid kini memiliki pemain muda berbakat lainnya, Arda Guler, yang menghadapi situasi serupa. Güler kesulitan mendapatkan waktu bermain sejak tiba di Santiago Bernabéu. Arsenal dikabarkan tertarik untuk meminjam Güler, seperti yang mereka lakukan dengan Odegaard beberapa tahun lalu.

Menurut laporan dari media Spanyol, SPORT, Arsenal melihat potensi besar pada Güler dan ingin memberinya kesempatan bermain lebih banyak di Liga Inggris. Strategi ini mirip dengan yang dilakukan terhadap Odegaard dan Dani Ceballos.

“Dengan waktu bermain yang sangat minim di Madrid, Güler mungkin mempertimbangkan opsi untuk dipinjamkan,” tulis SPORT.

Perjalanan Odegaard yang Menginspirasi

Martin Odegaard adalah contoh nyata bagaimana seorang pemain dapat bangkit dari kegagalan untuk mencapai puncak kariernya. Meski gagal bersinar di Real Madrid, ia berhasil membuktikan kemampuannya di Arsenal. Perjalanannya memberikan pelajaran bahwa talenta membutuhkan waktu, kesabaran, dan lingkungan yang mendukung untuk berkembang.

Dengan pengalaman Odegaard, Arsenal berpotensi mengulangi kesuksesan ini dengan pemain muda lain seperti Arda Güler. Hanya waktu yang akan menjawab, apakah Arsenal dapat mengasah bakat Güler seperti yang mereka lakukan dengan Odegaard.

 

 

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *