Pelitadigital Sport – Maarten Paes dan Emil Audero, dua kiper dengan darah Indonesia, memilih jalur karier yang berbeda di level internasional. Keputusan mereka mencerminkan perbedaan dalam pandangan dan ambisi masing-masing dalam dunia sepak bola.
Maarten Paes, seorang kiper berbakat yang saat ini bermain untuk FC Dallas di Major League Soccer (MLS) Amerika Serikat, membuat keputusan besar dalam kariernya. Paes memilih untuk berpindah kewarganegaraan menjadi Warga Negara Indonesia (WNI) meskipun sedang berada di usia emasnya. Keputusannya ini didorong oleh keinginan besar untuk membela tim nasional Indonesia. “Saya ingin memberikan yang terbaik untuk tanah kelahiran nenek moyang saya,” ujar Paes.
Namun, debut Paes untuk timnas Indonesia masih tertunda. Persoalan administrasi di FIFA yang saat ini sedang dibanding di Court of Arbitration for Sport (CAS) menjadi penghalang utama. Meski begitu, semangat Paes untuk memperkuat Merah Putih tetap tinggi. Ia berharap masalah ini segera selesai agar bisa memberikan kontribusi nyata bagi Indonesia di kancah sepak bola internasional.
Sementara itu, Emil Audero yang memiliki nama belakang Mulyadi, memilih untuk tetap mempertahankan kewarganegaraan Italia. Kiper yang kini berusia 27 tahun ini tampaknya tidak lagi memiliki peluang untuk menembus timnas Italia, namun tetap teguh dengan keputusannya. “Italia adalah tempat saya tumbuh dan berkembang sebagai pemain profesional,” kata Audero.
Berbeda dengan Paes, Audero tidak mendapatkan sorotan yang sama di bursa transfer Liga Italia. Meski begitu, karier Audero tetap berjalan stabil meskipun tidak segemilang Paes yang menjadi incaran klub-klub Serie A berkat penampilannya yang konsisten di MLS. Di klub papan bawah, Paes rutin memamerkan penyelamatan ajaib di liga yang juga dihuni oleh Lionel Messi, membuat namanya semakin dikenal di kancah sepak bola internasional.
Kisah Maarten Paes dan Emil Audero ini menunjukkan bagaimana dua individu dengan latar belakang yang sama dapat memilih jalan yang sangat berbeda dalam mengejar karier mereka. Kedua kiper ini, dengan segala kelebihan dan keputusan mereka, memberikan inspirasi bagi banyak orang. Bagaimana mereka menentukan pilihan, menghadapi tantangan, dan tetap berjuang di tengah kesulitan, menjadi pelajaran berharga tentang dedikasi dan komitmen dalam dunia sepak bola.
Dengan demikian, meskipun memiliki darah Indonesia, keduanya menunjukkan bahwa setiap individu memiliki jalan dan takdirnya sendiri dalam meraih mimpi dan ambisi. Kisah mereka menjadi bukti bahwa dalam sepak bola, seperti halnya dalam kehidupan, pilihan dan perjuangan setiap orang adalah hal yang paling utama.