sport.pelitadigital.com – Laga panas antara Manchester United dan Liverpool di pekan ketiga Premier League 2024/2025 berakhir dengan hasil mengecewakan bagi tuan rumah. Di hadapan puluhan ribu pendukungnya di Old Trafford, Minggu (1/9/2024) malam WIB, Manchester United harus mengakui keunggulan rival abadinya, Liverpool, dengan skor telak 0-3. Kekalahan ini bukan hanya menambah panjang daftar masalah Setan Merah, tetapi juga menegaskan dominasi The Reds dalam perburuan gelar musim ini.
Awal yang Sulit Bagi Manchester United
Manchester United memulai musim ini dengan ambisi besar di bawah asuhan Erik ten Hag. Namun, perjalanan mereka sejauh ini belum sesuai harapan. Kekalahan dari Tottenham Hotspur di pekan kedua membuat United berada dalam tekanan. Pertandingan melawan Liverpool ini diharapkan bisa menjadi momentum kebangkitan, tetapi sayangnya, harapan tersebut pupus di tengah perjalanan.
Babak Pertama: Liverpool Tunjukkan Superioritas
Sejak peluit pertama dibunyikan, Manchester United langsung berusaha mengambil inisiatif serangan. Namun, pertahanan solid Liverpool yang dipimpin oleh Virgil van Dijk membuat setiap upaya Setan Merah kandas. Liverpool justru menjadi tim yang lebih mengancam, dengan kombinasi serangan cepat dan disiplin tinggi.
Di menit ketujuh, Liverpool sebenarnya sudah berhasil mencetak gol melalui aksi Trent Alexander-Arnold. Sayangnya, gol ini dianulir setelah tinjauan VAR menunjukkan bahwa Mohamed Salah berada dalam posisi offside sebelum memberikan umpan. Namun, hal ini tidak menghentikan agresivitas The Reds.
Gol pertama Liverpool akhirnya lahir di menit ke-35. Mohamed Salah, yang menjadi momok bagi pertahanan United sepanjang laga, mengirimkan umpan silang akurat yang disambut dengan sundulan keras oleh Luis Diaz. Andre Onana, kiper anyar United, tak mampu menahan bola yang meluncur deras ke gawangnya. Skor berubah menjadi 1-0 untuk Liverpool.
Tak puas dengan satu gol, Liverpool terus menekan pertahanan United. Hanya berselang tujuh menit, Diaz kembali mencatatkan namanya di papan skor. Kali ini, dia memanfaatkan kesalahan fatal Casemiro di lini tengah, yang kehilangan bola di area berbahaya. Salah kembali menjadi arsitek dengan mengirimkan umpan matang kepada Diaz, yang menyelesaikannya dengan tembakan first time. Liverpool unggul 2-0 hingga babak pertama usai.
Babak Kedua: Dominasi Berlanjut, Salah Ikut Berpesta
Memasuki babak kedua, Manchester United mencoba bangkit dengan beberapa perubahan taktik yang diterapkan oleh Erik ten Hag. Toby Collyer dimasukkan untuk menggantikan Casemiro yang tampil buruk di babak pertama. Namun, perubahan ini tak banyak membantu memperbaiki performa United.
Sebaliknya, Liverpool justru semakin nyaman mengontrol jalannya pertandingan. Di menit ke-56, Mohamed Salah akhirnya mendapatkan hadiah atas kerja kerasnya sepanjang laga. Menerima umpan dari Dominik Szoboszlai, Salah berhasil memperdaya Onana dengan tembakan keras yang tak mampu dibendung. Skor 3-0 untuk Liverpool dan Old Trafford terdiam.
Manchester United mencoba merespons dengan memasukkan Amad Diallo dan Christian Eriksen untuk menambah daya gedor. Joshua Zirkzee sempat mengancam gawang Liverpool dengan sebuah tendangan keras dari luar kotak penalti, namun Alisson Becker, kiper Liverpool, menunjukkan kelasnya dengan penyelamatan gemilang.
Meskipun United berusaha keras untuk setidaknya memperkecil ketertinggalan, pertahanan Liverpool tetap solid. Virgil van Dijk dan Ibrahima Konate tampil tangguh di lini belakang, memastikan tidak ada gol yang bersarang di gawang mereka hingga akhir laga.
Analisis: Masalah yang Makin Rumit untuk United
Kekalahan ini menambah daftar panjang masalah yang dihadapi oleh Manchester United di awal musim. Dalam tiga pertandingan pertama, mereka hanya berhasil meraih satu kemenangan dan sudah menelan dua kekalahan. Kondisi ini membuat United terperosok ke peringkat 14 klasemen sementara, sebuah posisi yang jauh dari ekspektasi para pendukung.
Lini pertahanan United terlihat rapuh, terutama dengan performa mengecewakan dari Casemiro yang seharusnya menjadi jangkar di lini tengah. Selain itu, masalah inkonsistensi di lini serang juga menjadi sorotan. Joshua Zirkzee yang diharapkan bisa menjadi ujung tombak, masih belum menunjukkan ketajamannya.
Di sisi lain, kemenangan ini membuat Liverpool melesat ke posisi kedua klasemen dengan poin sempurna, 9. Mereka hanya terpaut selisih gol dari pemuncak klasemen sementara, Manchester City. Arne Slot, pelatih baru Liverpool, tampaknya telah menemukan formula yang tepat untuk menjaga momentum positif ini.
Susunan Pemain dan Taktik
Manchester United menurunkan susunan pemain terbaik mereka, namun beberapa keputusan taktik Erik ten Hag patut dipertanyakan. Pilihan untuk tetap memainkan Casemiro meski performanya menurun, serta kepercayaan kepada Joshua Zirkzee sebagai starter, ternyata tidak membuahkan hasil yang diharapkan.
1. Susunan Pemain Manchester United:
– Kiper: Andre Onana
– Bek: Noussair Mazraoui, Matthijs de Ligt (Harry Maguire 69′), Lisandro Martinez, Diogo Dalot
– Gelandang: Kobbie Mainoo, Casemiro (Toby Collyer 46′), Alejandro Garnacho (Amad Diallo 69′), Bruno Fernandes, Marcus Rashford
– Penyerang: Joshua Zirkzee (Christian Eriksen 86′)
Pelatih: Erik ten Hag
2. Susunan Pemain Liverpool:
– Kiper: Alisson Becker
– Bek: Trent Alexander-Arnold (Conor Bradley 76′), Ibrahima Konate, Virgil van Dijk, Andy Robertson (Kostas Tsimikas 83′)
– Gelandang: Alexis Mac Allister, Ryan Gravenberch
– Penyerang: Mohamed Salah, Dominik Szoboszlai, Luis Diaz (Cody Gakpo 66′), Diogo Jota (Darwin Nunez 76′)
Pelatih: Arne Slot
Tantangan Berat bagi Manchester United
Kekalahan 0-3 dari Liverpool bukan hanya sebuah hasil yang mengecewakan, tetapi juga sebuah cerminan dari masalah mendalam yang sedang dihadapi oleh Manchester United. Mereka perlu segera menemukan solusi untuk memperbaiki performa, baik di lini pertahanan maupun serangan, jika ingin kembali bersaing di papan atas Premier League.
Liverpool, di sisi lain, menunjukkan bahwa mereka siap untuk kembali bersaing memperebutkan gelar juara. Dengan performa seperti ini, The Reds jelas akan menjadi ancaman serius bagi tim-tim lainnya sepanjang musim ini.
Pertandingan berikutnya akan menjadi ujian berat lainnya bagi Manchester United, sementara Liverpool akan berusaha mempertahankan momentum mereka untuk terus mendominasi liga. Akankah United bangkit dari keterpurukan atau justru semakin terpuruk? Hanya waktu yang bisa menjawab.