Pelitadigital SportTimnas Indonesia harus puas berbagi angka saat bertemu Bahrain pada laga ketiga Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Pertandingan yang berlangsung di Bahrain National Stadium pada Kamis, 10 Oktober 2024, berakhir dengan skor 2-2 setelah terjadi drama gol di menit-menit akhir.

Gol-Gol Krusial dan Jalannya Pertandingan

Pertandingan dimulai dengan tekanan dari tuan rumah. Bahrain berhasil membuka keunggulan terlebih dahulu melalui gol Mohamed Mahroon pada menit ke-14. Tendangan bebas yang dieksekusi dengan sempurna oleh Mahroon membuat kiper Maarten Paes tak mampu menghalau bola, membawa Bahrain memimpin 1-0.

Selama babak pertama, Timnas Indonesia tampak kesulitan menembus pertahanan lawan. Beberapa kali usaha dari Rafael Struick dan kawan-kawan belum menghasilkan ancaman berarti bagi Bahrain. Namun, di penghujung babak pertama, Indonesia akhirnya berhasil menyamakan kedudukan melalui Ragnar Oratmangoen.

Gol tersebut lahir dari bola muntah di dalam kotak penalti yang langsung disambar Oratmangoen, setelah sempat diperiksa oleh VAR.

Skor imbang 1-1 menutup babak pertama.

Babak Kedua yang Penuh Ketegangan

Memasuki babak kedua, pelatih Shin Tae-yong melakukan beberapa perubahan taktik dengan memasukkan Rizky Ridho dan Eliano Reijnders untuk menggantikan Jordi Amat dan Sandy Walsh. Pergantian ini membawa angin segar bagi Tim Garuda yang mulai menunjukkan perlawanan lebih tajam.

Indonesia sukses berbalik unggul pada menit ke-75 melalui gol Rafael Struick. Tendangan melengkung jarak jauhnya tak mampu dijangkau oleh kiper Bahrain, Ebrahim Lutfalla, dan membawa Indonesia memimpin 2-1.

Namun, kemenangan yang sudah di depan mata harus buyar ketika Bahrain menyamakan kedudukan di menit-menit akhir. Mohamed Mahroon kembali menjadi mimpi buruk bagi Indonesia dengan mencetak gol kedua dari situasi sepak pojok. Skor 2-2 bertahan hingga peluit panjang berbunyi.

Analisis: Pertahanan yang Masih Perlu Pembenahan

Hasil imbang ini menunjukkan bahwa Timnas Indonesia memiliki potensi besar dalam menyerang, terutama melalui pemain-pemain seperti Rafael Struick dan Ragnar Oratmangoen. Meski begitu, ada beberapa catatan penting yang perlu diperhatikan, khususnya dalam hal pertahanan. Dua gol yang tercipta bagi Bahrain berasal dari bola mati, yang mengindikasikan kurangnya konsentrasi lini belakang Indonesia pada situasi-situasi krusial.

Pelatih Shin Tae-yong diharapkan bisa segera melakukan evaluasi mendalam, terutama terkait taktik bertahan menghadapi bola mati. Konsistensi dalam menjaga keunggulan hingga akhir pertandingan juga menjadi aspek yang harus diperbaiki.

Susunan Pemain

Indonesia: Maarten Paes, Mees Hilgers, Jay Idzes, Jordi Amat (Rizky Ridho), Calvin Verdonk, Sandy Walsh (Eliano Reijnders), Ivar Jenner, Thom Haye, Rafael Struick, Malik Risaldi, Ragnar Oratmangoen.

Bahrain: Ebrahim Lutfalla, Amine Benaddi, Vincent Emmanuel, Abdulla Alkhalasi, Waleed Alhayam, Abbas Fadhel, Ali Madan, Mohamed Marhoon, Ali Haram, Mahdi Abdul Jabar.

Kesimpulan

Hasil imbang melawan Bahrain memberikan pelajaran penting bagi Timnas Indonesia. Meskipun gagal meraih kemenangan, performa impresif di lini serang patut diapresiasi. Tantangan terbesar kini adalah bagaimana memperkuat lini pertahanan agar lebih solid dan konsisten. Dengan adanya evaluasi dan perbaikan, Tim Garuda memiliki peluang besar untuk tampil lebih baik di laga-laga berikutnya dalam Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *