Pelitadigital Sport – Perjalanan Timnas Indonesia di Piala AFF 2024 yang berakhir di fase grup kembali memunculkan perdebatan terkait masa depan pelatih kepala, Shin Tae-yong. Tagar #STYOut yang sempat meredup kini kembali ramai dibicarakan di media sosial. Sejumlah pengamat sepak bola bahkan menyarankan PSSI mempertimbangkan pelatih baru, khususnya dari Belanda, untuk membawa Timnas Indonesia ke level yang lebih tinggi.
Mengapa pelatih Belanda menjadi opsi menarik? Dengan banyaknya pemain Timnas Indonesia yang memiliki latar belakang di akademi atau klub Eropa, khususnya di Belanda, transisi kepemimpinan dinilai lebih mudah dilakukan jika pelatih baru memiliki pemahaman mendalam tentang kultur sepak bola Eropa.
Berikut ini adalah enam pelatih asal Belanda yang berstatus tanpa klub dan dinilai memiliki rekam jejak mumpuni untuk menggantikan Shin Tae-yong.
1. Frank Rijkaard
Nama Frank Rijkaard mungkin sudah lama tak terdengar di dunia kepelatihan, tetapi rekam jejaknya tetap mengesankan. Mantan pelatih Barcelona ini dikenal sebagai sosok yang memoles Lionel Messi di awal kariernya. Selama empat musim (2004-2008) bersama Barcelona, Rijkaard memenangkan dua gelar Liga Spanyol dan satu trofi Liga Champions.
Di tingkat internasional, Rijkaard pernah menangani Timnas Belanda dan membawa timnya hingga semifinal Euro 2000. Pengalaman ini menjadikannya salah satu kandidat kuat untuk membawa Timnas Indonesia tampil lebih kompetitif di ajang internasional.
2. Ruud Gullit
Legenda sepak bola Belanda lainnya, Ruud Gullit, juga masuk daftar kandidat. Gullit memiliki pengalaman menjadi player-manager di Chelsea, di mana ia berhasil membawa klub tersebut meraih gelar Piala FA musim 1996/1997.
Sebagai pelatih, Gullit dikenal memiliki pendekatan yang fleksibel, mampu menggabungkan permainan menyerang dengan organisasi pertahanan yang solid. Karismanya sebagai mantan pemain bintang bisa menjadi inspirasi bagi para pemain muda Indonesia.
3. Phillip Cocu
Phillip Cocu adalah pelatih dengan rekam jejak yang solid di Belanda. Ia membawa PSV Eindhoven meraih tiga gelar Eredivisie selama masa kepemimpinannya. Cocu dikenal sebagai pelatih yang mengutamakan pengembangan pemain muda, sesuatu yang sangat relevan dengan kondisi Timnas Indonesia saat ini.
Cocu juga memiliki pengalaman di Eropa, baik sebagai pemain maupun pelatih. Setelah meninggalkan Vitesse Arnhem pada akhir musim 2022/2023, Cocu saat ini berstatus tanpa klub dan bisa menjadi kandidat ideal untuk posisi pelatih Timnas Indonesia.
4. Frank de Boer
Frank de Boer bukanlah nama asing dalam dunia sepak bola. Sebagai pelatih, ia pernah membawa Ajax Amsterdam menjuarai Eredivisie empat musim berturut-turut (2010-2014). Hubungan baiknya dengan Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, yang juga pernah bekerja sama dengannya di Inter Milan, bisa menjadi faktor yang mempermudah negosiasi.
De Boer memiliki filosofi permainan yang mengutamakan penguasaan bola dan pressing tinggi, gaya yang cocok untuk membangun fondasi permainan modern di Timnas Indonesia.
5. Giovanni van Bronckhorst
Giovanni van Bronckhorst, pelatih berdarah Ambon, merupakan kandidat lain yang menarik. Sebagai mantan pelatih Feyenoord Rotterdam, ia membawa timnya meraih gelar Eredivisie. Prestasi lainnya adalah mengantar Glasgow Rangers menjadi runner-up Liga Europa pada musim 2021/2022.
Sebagai pelatih yang memiliki hubungan emosional dengan Indonesia, Van Bronckhorst dinilai mampu memahami kebutuhan Timnas Indonesia, baik dari segi budaya maupun taktik.
6. Erik Ten Hag
Nama besar Erik Ten Hag juga disebut sebagai kandidat potensial. Meski saat ini tengah menghadapi tantangan di Manchester United, prestasi Ten Hag saat membawa Ajax Amsterdam ke semifinal Liga Champions 2019 menjadi salah satu catatan emas dalam kariernya.
Gaya permainan menyerang dan berbasis penguasaan bola ala Ten Hag cocok untuk mengembangkan kemampuan para pemain muda Indonesia. Kendati peluang merekrut Ten Hag mungkin sulit mengingat reputasinya di klub-klub Eropa, opsi ini tetap layak dipertimbangkan jika PSSI berani menawarkan proyek jangka panjang yang ambisius.
Mengapa Pelatih Belanda?
Beberapa pengamat menilai pelatih asal Belanda lebih cocok untuk menangani Timnas Indonesia. Salah satu alasannya adalah banyaknya pemain Timnas yang memiliki latar belakang sepak bola Belanda, seperti Jay Idzes dan beberapa pemain keturunan lainnya.
Pelatih Belanda juga dikenal memiliki filosofi yang progresif, mengutamakan pengembangan pemain muda, dan gaya bermain yang atraktif. Hal ini sejalan dengan kebutuhan Timnas Indonesia untuk bersaing di level internasional.
Apa Risiko Mengganti Shin Tae-yong?
Meski pergantian pelatih kerap menjadi solusi instan, keputusan ini tidak lepas dari risiko. Shin Tae-yong telah membawa perubahan signifikan dalam gaya bermain Timnas Indonesia. Adaptasi pemain terhadap pelatih baru mungkin memerlukan waktu, yang bisa memengaruhi performa jangka pendek.
Namun, jika PSSI memilih pelatih dengan pendekatan yang serupa atau bahkan lebih baik, transisi ini bisa berjalan mulus, terutama jika pelatih tersebut memiliki pemahaman mendalam tentang karakteristik pemain Indonesia.