Pelitadigital Sport – Keputusan Ragnar Oratmangoen untuk memeluk agama Islam di usia 15 tahun telah menjadi sorotan publik. Pemain berdarah Maluku ini dengan terbuka berbagi kisahnya yang membuat banyak orang terkejut dan kagum.

Ragnar, yang kini bermain untuk FC Groningen di Liga Belanda, dikenal dengan panggilan “Wak Haji” oleh para penggemarnya. Julukan ini mulai populer setelah publik mengetahui bahwa ia adalah seorang muslim. Namun, Ragnar sendiri mengaku tidak mengetahui secara pasti asal muasal panggilan tersebut.

“Saya tidak tahu persis kapan itu terjadi. Tapi aku dengar ini panggilan untuk Karim Benzema, mungkin seperti itu, dan karena aku juga muslim,” ujar Ragnar Oratmangoen dalam wawancaranya di YouTube Kahfeveryday.

Seiring waktu, panggilan “Wak Haji” semakin melekat pada dirinya. Ragnar menyatakan bahwa ia tidak merasa terganggu dengan julukan tersebut, bahkan merasa nyaman. Ia melihatnya sebagai bentuk penghargaan dan identitas baru dalam kariernya.

Identitas Baru di Timnas Indonesia

Ragnar Oratmangoen resmi menjadi Warga Negara Indonesia (WNI) pada Maret 2024. Sejak saat itu, ia telah bermain tiga kali untuk Timnas Indonesia dan berhasil mencetak satu gol. Penampilan Ragnar di lapangan hijau semakin memperkuat posisinya di hati para pendukung Timnas.

Dalam wawancara terbarunya, Ragnar berbagi pengalaman bagaimana dirinya mendapatkan julukan “Wak Haji”. “Mereka melihat aku dengan warna kulit yang sama dari tanganku. Jadi mulai dari situ mereka mulai memanggil aku begitu,” ungkap Ragnar. Ia juga menambahkan bahwa julukan tersebut mulai populer setelah banyak orang menyebutnya di media sosial, terutama Instagram.

Julukan Lain di Timnas Indonesia

Tidak hanya Ragnar, pemain Timnas Indonesia lainnya juga memiliki julukan unik. Bek naturalisasi Jay Idzes, misalnya, dikenal dengan sebutan “Bang Jay” dan “Bang Jayadi” oleh para pendukungnya. Ragnar menganggap bahwa memiliki nama panggilan khusus adalah hal yang biasa dan merupakan bagian dari budaya sepak bola.

“Ya mungkin memang harus menerima saja kayaknya. Iya saya suka. Kayaknya nama panggilan yang bagus. Kayaknya semua orang mempunyai nama panggilan unik masing-masing,” ucap Ragnar dengan senyum.

Ragnar Oratmangoen dengan rendah hati menerima julukan tersebut dan melihatnya sebagai bentuk dukungan dari para penggemar. Ia berharap dapat terus memberikan yang terbaik untuk Timnas Indonesia dan membawa kebanggaan bagi negara yang kini ia bela.

Kisah Ragnar Oratmangoen sebagai seorang mualaf dan pemain sepak bola profesional adalah inspirasi bagi banyak orang. Keberaniannya dalam menjalani hidup sesuai dengan keyakinannya serta dedikasinya dalam dunia sepak bola menunjukkan bahwa identitas dan keberagaman dapat menjadi kekuatan yang menginspirasi.

Dengan semangat dan dukungan yang terus mengalir, Ragnar Oratmangoen siap untuk melanjutkan perjalanannya bersama Timnas Indonesia, membawa harapan dan kebanggaan bagi para pendukungnya.

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *