Pelitadigital Sport – Timnas Indonesia tengah bersiap menghadapi laga krusial melawan Australia pada lanjutan Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia. Pertandingan yang akan digelar di Sydney Football Stadium, Sydney, pada Kamis, 20 Maret 2025, menjadi salah satu momen penting bagi skuad Garuda untuk menjaga asa lolos ke Piala Dunia 2026.
Target kemenangan menjadi misi utama pelatih Shin Tae-yong dan timnya. Kemenangan tidak hanya akan memperbesar peluang Indonesia naik ke posisi kedua Grup C, tetapi juga memastikan satu tiket otomatis ke putaran final. Dalam usaha mencapai target tersebut, kehadiran enam pemain naturalisasi baru menjadi senjata tambahan yang dapat memberikan dimensi berbeda pada permainan Timnas Indonesia.
Kunci di Balik Naturalisasi: Pendukung Strategi Shin Tae-yong
Pemain-pemain ini belum berstatus Warga Negara Indonesia (WNI) saat laga pertama melawan Australia yang berakhir imbang 0-0 pada 10 September 2024. Namun, setelah melewati proses naturalisasi, mereka kini resmi menjadi bagian dari Timnas Indonesia dan siap tampil di laga penentuan ini.
Baca Juga:
Berikut adalah profil enam pemain naturalisasi baru yang diharapkan mampu membawa perubahan signifikan bagi performa Timnas Indonesia:
1. Mees Hilgers (FC Twente)
Sebagai pemain termahal dalam skuad, Mees Hilgers menjadi tulang punggung lini pertahanan. Bek tengah ini memiliki pengalaman bermain di Eredivisie, liga kasta tertinggi Belanda, bersama FC Twente.
Dengan harga pasar mencapai 9 juta euro atau sekitar Rp151,9 miliar, Hilgers tak hanya membawa pengalaman, tetapi juga kemampuan membaca permainan yang matang. Ia diharapkan mampu meredam agresivitas serangan Socceroos sekaligus menjadi pemimpin di barisan pertahanan.
Baca Juga:
2. Kevin Diks (FC Copenhagen)
Pemain berusia 28 tahun ini dikenal sebagai salah satu bek sayap terbaik yang dimiliki Indonesia saat ini. Berbekal pengalaman bermain di Liga Champions dan menghadapi tim-tim besar seperti Manchester United serta Bayern Munich, Kevin Diks menjadi pilihan utama Shin Tae-yong untuk posisi wing back kanan.
Dalam formasi 3-4-1-2, Diks memiliki peran penting, baik dalam bertahan maupun membantu serangan. Mobilitas dan kemampuan crossing-nya dapat menjadi senjata tambahan dalam menghadapi lini belakang Australia.
3. Eliano Reijnders (PEC Zwolle)
Eliano Reijnders adalah gelandang kreatif yang memiliki visi permainan mumpuni. Setelah mendapatkan paspor Indonesia pada September 2024, ia langsung menjalani debutnya melawan Bahrain pada Oktober 2024.
Baca Juga:
Performa Reijnders bersama PEC Zwolle yang semakin konsisten membuatnya menjadi salah satu kandidat kuat untuk mengisi lini tengah. Dalam laga melawan Australia, Reijnders diharapkan mampu mengatur ritme permainan dan menyuplai bola kepada penyerang.
4. Ole Romeny (FC Utrecht)
Absennya Ragnar Oratmangoen akibat akumulasi kartu membuka peluang besar bagi Ole Romeny untuk menjadi andalan di lini depan. Striker berusia 24 tahun ini dikenal memiliki kemampuan finishing yang baik dan sering tampil eksplosif di kotak penalti lawan.
Bersama Rafael Struick, Romeny diproyeksikan sebagai ujung tombak dalam formasi 3-4-1-2. Kehadiran playmaker Marselino Ferdinan di belakang mereka semakin memperkuat potensi serangan Timnas Indonesia.
Baca Juga:
5. Tim Geypens (FC Emmen)
Tim Geypens menjadi opsi tambahan di sektor wing back kiri, posisi yang sebelumnya diisi oleh Calvin Verdonk, Pratama Arhan, dan Shayne Pattynama. Dengan tinggi badan 180 cm dan kemampuan bertahan yang solid, Geypens dapat menjadi solusi untuk menghadapi tekanan di sisi sayap Australia.
Kemampuannya dalam transisi bertahan ke menyerang juga menambah fleksibilitas taktik Shin Tae-yong di laga nanti.
6. Dion Markx (NEC Nijmegen U-21)
Dion Markx adalah pemain bertahan muda yang diproyeksikan untuk Timnas Indonesia U-20. Meski demikian, kehadirannya memberikan opsi tambahan bagi Shin Tae-yong, terutama dalam situasi bola mati.
Dengan tinggi badan 188 cm, Markx sangat diandalkan dalam duel udara, baik untuk bertahan maupun menyerang. Meskipun minim pengalaman di level senior, potensinya membuatnya layak mendapat kesempatan bermain di laga besar ini.
Harapan Besar di Sydney
Dengan enam pemain naturalisasi ini, Shin Tae-yong memiliki skuad yang lebih kompetitif dan berimbang. Mereka diharapkan mampu mengatasi tantangan besar yang ditawarkan Australia, yang dikenal memiliki fisik kuat dan permainan cepat.
Kemenangan di Sydney akan menjadi sejarah baru bagi sepak bola Indonesia. Tak hanya membuka peluang lolos ke Piala Dunia 2026, tetapi juga membuktikan bahwa proses naturalisasi pemain berdampak positif pada peningkatan kualitas tim.
Mampukah Timnas Indonesia menciptakan kejutan di Sydney? Kita nantikan laga seru pada 20 Maret 2025.